By: Pdt. Thomos Sihombing, M.A.
SHARING KOTBAH MINGGU (SKM)
Minggu, 18 Agustus 2019
Topik: Menerima dan Memiliki Hikmat Allah
Khotbah/Bacaan: 1 RAJA 4:29-34/ROMA 11:33-36
A. PENDAHULUAN
Kita selalu mendengar kata Hikmat dan Pengetahuan, secara sederhana “Pengetahuan” mengajarkan APA yang harus kita lakukan, “Hikmat” mengajarkan BAGAIMANA kita melakukannya. Hikmat adalah kemampuan khusus untuk menggunakan pengetahuan (pengertian, akal/kecerdasan) dengan cara dan waktu yang tepat melalui pimpinan Allah.
Pengetahuan mengajarkan bahwa “kita harus menolong orang”, sementara Hikmat mengajarkan “bagaimana menolong orang itu dengan pengetahuan itu”. Hikmat dalam menolong orang ini diperlihatkan oleh Salomo ketika Dia memutuskan siapa pemilik bayi dari 2 ibu yang bertengkar itu (1 Raja 3:16-28).
B. MEMILIKI HIKMAT ALLAH
Dalam 1 Raja 4:29-34 dijelaskan tentang Hikmat Allah yang diberikan kepada Salomo dan bagaimana kita bisa memiliki dan mempraktekkan Hikmat Allah, sbb:
1. Hikmat adalah pemberian khusus Allah kepada kita umatNya, melebihi yang bukan umat-Nya (1 Raja 4:29-30).
👉🏿 Orang yang memiliki Hikmat Allah akan menggunakan pengetahuan dari Allah untuk bertindak dengan cara dan waktu yang tepat yang melebihi segala hikmat dunia ini.
2. Hikmat/Bijaksana Salomo melebihi semua orang termasuk umat-Nya yang lain keturunan Yahudi (1 Raja 4:31).
👉🏿 Allah memberikan karunia Hikmat hanya kepada orang tertentu (1 Kor 12:8), seperti Salomo, melebihi yang lain. Namun, kepada kita semua Tuhan memberikan “hikmat tertentu” dalam menghadapi situasi tertentu ketika kita memintanya (Yak 1:5).
3. Hikmat Allah menghasilkan perkataan bijak (Amsal), nyanyian dan pengetahuan baru (tumbuhan, hewan, dll) yang dibutuhkan orang lain (1 Raja 4:32-33).
👉🏿 Orang yang memiliki Hikmat Allah akan menjadi berkat dan membangun orang lain melalui perkataan bijak, nyanyian dan pengetahuan baru dari Tuhan.
4. Hikmat Allah mendatangkan berkat (1 Raja 4:34).
👉🏿 Orang yang memiliki Hikmat Allah, ketika melayani orang lain dengan Hikmat akan menerima berkat Allah.
C. PENUTUP
Ayat bacaan Roma 11:33-36 menjelaskan bahwa Hikmat Allah itu:
1. Sangat dalam, tidak terselidiki/terselami (Roma 11:33).
2. Berdasarkan Pikiran Allah/Firman Allah dan bukan pikiran atau jasa manusia (Roma 11:34-35).
3. Bersumber dari Allah, oleh Allah, kepada Allah dan untuk kemuliaan Allah (Roma 11:36).
Karena Hikmat Allah itu bersumber dari Pikiran Allah yang melampaui akal dan pikiran kita, maka kita harus memintanya melalui Firman-Nya yang adalah Pikiran Allah sendiri serta melakukannya untuk kemuliaan Allah. Semakin mengerti Firman Allah (Alkitab) akan semakin Berhikmat.
Kita hanya bisa memiliki Hikmat Allah kalau kita terlebih dahulu memiliki PRIBADI HIKMAT, yaitu YESUS dalam hidup kita dengan percaya kepadaNya. Orang yang berpendidikan Tinggi belum tentu “Berhikmat”, orang yang berpendidikan rendah tetapi memiliki Yesus bisa “Berhikmat” dalam anugerah Tuhan. Amin!