By: Pdt. Thomos Sihombing, M.A.
SHARING KOTBAH MINGGU (SKM)
Minggu, 14 Juli 2019
Topik: Hidup dalam Ketaatan kepada Allah
Khotbah/Bacaan: Ester 5:1-8 / Markus 12:13-17
A. PENDAHULUAN
Ester adalah wanita keturunan Yahudi yang di angkat anak oleh Mordekhai, paman/saudara ayahnya, karena ia sudah tidak beribu-bapak lagi (Ester 2:7). Ester dan pamannya Mordekai hidup pada zaman kerajaan Persia yang dipimpin oleh Raja Ahasyweros. Dalam rencana ALLAH, Ester diangkat sebagai Ratu menggantikan Ratu Wasti (Ester 2:17).
Ester, Mordekhai dan bangsa Yahudi mengalami pergumulan berat karena Haman, pembesar yang baru diangkat Raja, akan membunuh mereka melalui surat Raja (Ester 3:12-13). Haman adalah keturunan Agag, yang merupakan raja bangsa Amalek, bangsa yang atas mana Israel telah bersumpah adalah musuh turun temurun Israel (Ester 3:1, 10; Kel 17:14-16), jadi ada sejarah “perseteruan” turun temurun diantara mereka.
B. KETAATAN ESTER KEPADA ALLAH
Pelajaran penting yang kita dapatkan dari Ester tentang KETAATAN KEPADA ALLAH adalah seperti pesan Mordekai kepada Ester bahwa dia tidak boleh BERDIAM DIRI tapi harus BERTINDAK menggunakan seluruh “POP” (Posisi, Otoritas, Peran) yang dikaruniakan ALLAH kepadanya sebagai Ratu yang tinggal di Istana Raja (Ester 4:14) untuk menyelamatkan bangsa Israel dari pembunuhan.
KETAATAN Ester untuk memakai seluruh “POP” yang dimilikinya itu dilakukan Ester dengan luar biasa dengan TINDAKAN B-3 (Berani, Berhikmat dan Bersabar) demi ALLAH dan Umat PilihanNya, sbb:
1. BERANI MENANGGUNG RESIKO (Ester 5:1-2)
Ester BERANI menghadap Raja dengan resiko “mati”, bahwa siapapun yang menghadap Raja tanpa dipanggil Raja dianggap melanggar Undang-Undang dan bisa dihukum mati kecuali Raja berkenan dengan mengulurkan tongkat emasnya (Ester 4:11). Keberanian menghadap Raja ini diperoleh Ester setelah dia dan seluruh bangsa Yahudi berdoa berpuasa untuk dia (Ester 4:16), sehingga Raja berkenan menerima dia (Ester 5:2).
👉🏿 TAAT kepada ALLAH harus BERANI MATI demi ALLAH dan UmatNya, namun mendahuluinya dengan DOA KHUSUS, yang dalam praktek iman Yahudi dan juga pengikut Yesus adalah DOA PUASA.
2. BERHIKMAT KEPADA MANUSIA (Ester 5:3-5)
Ketika Raja bertanya kepada Ester apa yang diinginkannya, Ester menjawab dengan HIKMAT, yaitu tidak langsung pada intinya, tetapi mengundang Raja dan Haman ke perjamuan yang diadakannya pada hari itu untuk menghormati Raja.
👉🏿 TAAT kepada ALLAH harus BERHIKMAT kepada manusia termasuk menjamu (menghormati) pemimpin yang punya OTORITAS untuk menolong kita. Menghormati pemimpin tidak sama dengan “menyogok” pemimpin.
3. BERSABAR UNTUK WAKTU YANG TERBAIK (Ester 5:6-8)
Ketika Raja kembali bertanya apa yang diinginkannya, Ester belum juga menjawab, tetapi dengan sabar menunggu waktu Tuhan yang tepat. Lalu Ester mengundang kembali Raja dan Hamam pada perjamuan esok harinya. Kesabaran Ester inilah yang membuat dia menemukan momentum yang tepat, saat itulah ALLAH bekerja dalam diri Raja untuk mengetahui jasa Mordekai dan apa yang harus dilakukan kepada Mordekai (Ester 6). Lalu pada perjamuan esok hari itulah Ester menyampaikan permintaannya yang langsung dipenuhi oleh Raja (Ester 7), waktu yang sempurna!
👉🏿 TAAT kepada ALLAH harus BERSABAR menunggu waktu TUHAN yang tepat untuk BERTINDAK agar ALLAH bekerja terlebih dahulu.
C. PENUTUP
Mari kita menunjukkan KETAATAN KITA KEPADA ALLAH dengan Berani, Berhikmat dan Bersabar untuk kemuliaan ALLAH dan kesejahteraan umatNya. Kita juga harus menunjukkan ketaatan dan penghormatan kita kepada Otoritas Pemimpin/Raja untuk memberi apa yang menjadi HAK PEMIMPIN/RAJA seperti ayat bacaan (Markus 12:13-17). Dan itu hanya bisa terjadi kalau kita telah menjadi orang yang percaya kepada Yesus.